Senin, 10 Desember 2012

Scientific knowledge


Metodologi
Metodologi merupakan sebuah cara untuk memperoleh pengetahuan (Jujun S. Suriasumantri, 2001:105). Sebuah ilmu dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena cara yang digunakannya sesuai dengan metode yang dilakukan untuk memperoleh pengetahuan. Yaitu metode ilmiah. Begitupun dengan scientific knowledge juga dikatakan sebagai scientific knowledge karena metode yang digunakan  untuk memperoleh pengetahuan tersebut adalah metode ilmiah. Dimana prosedur yang kita lakukan ini mencakup semua aspek mulai dari pola pemikiran, pola kerja, cara teknis, dan langkah-langkah untuk menemukan pengetahuan baru ataupun mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Namun Jujun juga mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang dinamakan dengan metode keilmuan formal maupun non-formal yang dapat dilakukan oleh seorang ilmuwan untuk mengetahui apakah satu hal tersebut termasuk kedalam ilmu pengetahuan atau tidak. Namun ada beberapa cara atau prosedur yang dapat kita dilakukan dalam hal memperoleh suatu ilmu tersebut (Jujun S. Suriasumantri, 2001: 105) :
1.      Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
2.      Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
3.      Penyusunan atau klasifikasi data
4.      Perumusan hipotesis
5.      Deduksi dan hipotesis
6.      Tes dan pengujian kebenaran dari hipotesa.
Nah, karena kita membahas tentang metodologi dalam saintifik knowledge, maka kita akan bahas satu-satu prosedur tersebut jika dijalankan atau diterapkan dalam mencari pengetahuan saintifik knowledge. Dimana kalau kita ingin membuktikan bahwa sebenarnya pengetahuan itu merupakan scientific knowledge maka pengetahuan tersebut harus empiris, rasional, objektif, mempunyai nilai bebas, parsimony (penyederhanaan), mempunyai struktur (terstruktur), memiliki pola yang berulang, scientific stratification, dapat diukur, dan yang terakhir adalah diakui oleh komunitas scientific.



1.      Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
Dalam pengetahuan saintifik, kita akan mengenal hal-hal yang berbau science atau ilmu pengetahuan alam. Ilmu biasanya disebut sebagai ilmu pengetahuan karena metode yang digunakannya sesuai dengan metode keilmuan yang digunakan untuk mencari pengetahuan. Begitupun dengan pengetahuan saintifik.
Dalam prosedur yang pertama ini, berarti kita harus menemukan atau harus sadar terlebih dahulu akan sebuah masalah kemudian kita merumuskannya dalam suatu rumusan masalah. Misalnya, kalau kita merasa sakit dibagian tenggorokan, maka apa yang harus kita lakukan? Sakit tenggorokan, berarti kita sadar dengan permasalahan yang kita hadapi. Sehingga setelah sadar, kitapun mencari sebuah rumusan masalah untuk berusaha memecahkannya, “apa yang harus saya lakukan jika saya sakit tenggorokan?” . Dan yang pastinya kesadaran akan masalah serta perumusan masalah ini juga tentunya harus rasional.
2.      Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
Setelah kita mengetahui kerangka masalahnya, maka hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah pengamatan dan pengumpulan data yang relevan. Kita harus mengamati permasalahan tersebut, dan kita juga harus dapat menyederhanakan masalah tersebut sehingga mudah untuk dimengerti oleh orang banyak dan tentunya kita juga harus mengumpulkan data yang sifatnya rasional dengan permasalahan yang kita ambil, masuk akal, dapat dilihat dan dapat diukur, sehingga para komunitas ilmiah pun dapat mengakui kebenarannya.
Pengamatan ini juga dapat dilakukan secara langsung atau yang disebut dengan observasi lansung ke lapangan. Dengan demikian kita akan mudah mendapatkan data yang relevan, karena kita sendiri terjun langsung ke lapangan.
3.      Penyusunan dan klasifikasi data
Setelah pengamatan dan pengumpulan data selesai, maka prosedur selanjutnya adalah penyusunan dan klasifikasi. Akan tetapi menurut Jujun, yang paling ditekankan dalam penyusunan ini adalah penyusunan data fakta dalam kelompok-kelompok, jenis-jenis dan kelas-kelas. Misalnya data yang kita kumpulkan adalah tentang bunga, maka kita harus mengelompokan bunga tersebut. apakah bunga itu termasuk bunga anggrek, bunga mawar ataukah bunga melati. Itu adalah pengelompokan berdasarkan jenis.
Kemudian contoh lain, misalnya kita meneliti tentang beberapa penyakit dan gejalanya, maka hal yang kita lakukan adalah meneliti atau menyusun dan mengklasifikasikan data yang kita dapat. Apakah gejala A termasuk gejala penyakit B bukan? Apakah gejala C merupakan gejala penyakit A bukan? Dan begitupun seterusnya.
4.      Perumusan hipotesis
Setelah kita menyusun dan mengklasifikasikan data tersebut, maka kita akan sudah mendapat gambaran untuk perumusan hipotesis. Maka dalam langkah yang selanjutnya adalah perumusan hipotesis. Hipotesis disini berguna untuk mengikat data relevan yang tadi sudah diklasifikasikan. Sehingga nanti hasilnya akan berupa sebuah jawaban atas pertanyaan atau perumusan masalah tersebut.
5.      Deduksi dari hipotesis
Deduktif dari hipotesis merupakan sebuah penarikan kesimpulan yang tadi sudah kita jawab dalam hipotesis. Disini kita mengaitkan hubungan perumusan masalah dengan hipotesis atau bisa juga disebut sebagai jawaban sementara. Rumusan diatas tadi adalah tentang sakit tenggorokan, kemudian dalam pengumpulan data kita sudah mencari tahu apakah penyebab dari sakit tenggorokan tersebut, kemudian gejalanya apa saja sehingga disini kita dapat menarik kesimpulan dari hipotesis tersebut.
6.      Tes dan pengujian kebenaran dari hipotesis
Yang terakhir adalah tes dan pengujian kebenaran dari hipotesis tersebut. kalaulah terbukti kebenarannya, maka dengan demikian hal tersebut dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Dan akan menjadi pengetahuan saintifik jika pengujian tersebut menghasilkan sesuatu yang empiris, rasional, objektif, mempunyai nilai bebas, parsimony (penyederhanaan), mempunyai struktur (terstruktur), memiliki pola yang berulang, scientific stratification, dapat diukur, dan yang terakhir adalah diakui oleh komunitas scientific.
Banyak langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencari tahu pengetahuan saintifik atau pengetahuan yang lainnya. Dan hal yang lazim digunakan oleh orang-orang atau para ilmuwan antara lain  (jujun S. Suriasumantri, 2001:203-204):
1.      Observasi
2.      Hipotesis
3.      Ramalan
4.      Pengujian kebenaran

Sebenarnya antara metodologi dengan epistimologi itu hampir sama, hanya saja kalau metodologi itu lebih terfokus kepada proses yang dilakukan untuk mencapai hasil atau untuk mencari tahu bahwa sebenarnya hal tersebut merupakan sebuah ilmu pengetahuan.
Selain proses diatas, kita juga bisa mencari cara sendiri untuk mencapai pembuktian bahwa hal  yang kita pertanyakan tersebut merupakan sebuah ilmu saintifik. Hanya saja, kita tetap terpaku kepada aturan yang sudah ada dan jelas. Bahwa sebuah ilmu pengetahuan saintifik itu hars terstruktur, rasional, empiris objektif dan lain sebagainya. kalau saja salah satu diantara syarat-syarat tersebut tidak dapat dipenuhi, maka hal itu tidak dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan saintifik.
Saintifik itu merupakan ilmu yang pasti sehingga mudah untuk mencari tahu apakah itu ilmu atau bukan, berbeda dengan ilmu sosial yang terlalu banyak objeknya sehingga sukar untuk diketahui apakah sebenarnya itu ilmu pengetahuan atau bukan. 

Stres? Menulislah! (3 language)



Menulis itu mudah. Setiap orang pasti bisa menulis. Hanya saja, tidak semua orang dapat merangkaikan kata-kata itu hingga menjadi sebuah kalimat yang indah dan penuh makna. (Kecuali, orang-orang yang lagi galau atau jatuh cinta biasanya mampu membuat kalimat-kalimat yang indah). Menulis merupakan seni untuk mengekspresikan diri dan membagikan pengalaman maupun pemikiran melalui setiap rangkaian kalimat[1].
 
Menulis itu bisa menjadi obat atau terapi bagi orang-orang yang frustasi(stres)[2]. Karena dengan menulis, semua hal yang menjadi beban dipundak hilang seketika. Dengan kita menuliskan semua hal yang menjadi penat dalam hidup kita, secara tidak langsung kita telah mengeluarkan masalah yang selama ini terbendung dalam diri kita.  Tak jarang, ada penulis profesional yang lahir berawal dari sebuah kesedihan. Misalnya, dalam buku “Ketika Penulis Jatuh Cinta” karyanya Asma Nadia, dkk. Kebanyakan, mereka mulai menulis ketika mereka merasa sedih atau gagal dalam sesuatu yang berakibat stres.
.
Begitupun denganku, sejak SD aku sudah senang dengan menulis. Namun, setelah kejadian yang sangat pahit menimpa kehidupanku barulah menulis itu melekat dalam tubuhku. Hingga akhirnya menjadi passion-ku.
 (Basa Sunda)
Stres? Bangbrangkeun ku nulis!
Nulis teh gampang. Kabeh pasti bisa nulis. Namung aya tapina, teu sadayana tiasa  ngararangkenkeun kecap-kecap tug dugi ka jadi kalimah nu endah tur mundel ma’nana. (Iwal ti nu nuju teu teunang hatena atanapi nu nuju dina kasmaran biasana mah sok gampil dina nyusun kalimat). Nulis mangrupikeun hiji seni pikeun ngaekspresikeun diri oge mangrupikeun pangalaman atanapi olah fikir kalawan rarangken kalimat.

Nulis bisa jadi ubar / terapi pikeun jalma-jalma nu stres. Sabab ku nulis, sagala rupa hal nu jadi beban pikiran tiasa dibangbrangkeun ku nulis. Sacara teu karasa tiasa ngaluarkeun masalah nu salami ieu ngulibek dina diri urang. Teu saeutik, aya penulis profesional nu awalna tina kaayan hate nu sedih. Contona, dina buku “Ketika Penulis Jatuh Cinta” karangan Asma Nadia,  jeung saparakanca. Kalolobaannana, aranjeuna ngawitan nulis nalika  pilara/sedih kaayanana dina  nyanghareupan kagagalan, stres nu jadi balukar akibatna
Kitu oge simkuring, ti kawit SD tos aya rasa kasengsrem kana nulis. Namung, saatos kajantenan pait anu kantos karandapan, akhirna nulis jadi pangresep panghias dina ati anu tuluy melekat dina diri. Tug dugi ka jadi gaya hirup simkuring.

(日本語)
欲求 不満 ですか。書いて ください!
書くこと が かんたん ですね。みなさん は 書く こと が できる つもりです。しかし、たった の 人分 は ことば が むすびません から いい の まで ことば に なります。(のぞく は みんな の ひと が おちる の 愛 しています)。書く こと は げいじゅつ が 自分 の 表情 の ために、ためし の わけって です。
書くこと は 欲求 不満 の くすり に なる こと が できました。かいた から、みんな の 事 は なかなる に なります。書くこと で みんな の こと の なか に 生きる が 疲れた、私たち は もんだい の 出版 していました。ときどき、悲しみ ですから、せんもん の さっか は うまれた です。 たとえば、アスマ ナヂア の ほん に なか (Ketika Penulis Jatuh Cinta)で 大勢 の さっか は 悲しみ ですから 書くこと が はじめました。
私 も。ちゅがっこ から 私 は 書く こと が すき です。でも、悲しみ ですから 私 は 書く こと の よく に はじめました。臭味 に なりました。
Nama   : Sri Maryati
NPM   : 170210110011
Klelas  : A
Tema   : Minat sendiri (saintifik)


[1] No Name. 20.47 PM September 29,  2012. Dari Redaksi : Tahun Baru, Paradigma Baru! http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/101/
[2] Nurhidayanti, sofa. 20.50 PM September 29, 2012. 9 Manfaat Menulis Diari Sebagai Terapi Kesuksesan. http://www.andriewongso.com/artikel/viewarticleprint.php?idartikel=2497

Mantra Lokal yang Berpengaruh Global



Mantra lokal berpengaruh global? Maksudnya?
Dalam hal ini saya akan menjadikan sebuah tulisan menjadi mantra yang berpengaruh pada global. Kenapa begitu? Karena memang tulisan itu mampu memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia internasional.
Menulis adalah sebuah kata yang sering kita dengar dalam kegiatan sehari-hari. Sejak kita kecil, kita sudah di kenalkan dengan kata “menulis”. Dan setiap tulisan pasti mempunyai tujuan. Tidak mungkin seseorang menulis tentang suatu hal, tapi dia tidak tahu tujuan menulisnya tersebut. Ya, mungkin sebagian orang masih kurang mengetahui tujuan mereka menulis, kecuali bagi mereka yang menulis karya-karya ilmiah.
Disadari atau tidak? Ternyata meski kita sekedar corat-coret, terdapat tujuan yang tersirat didalamnya. Entah itu untuk kepuasan saja ataupun hal lainnya. Seperti yang dikatakan Keraf (1993:34) bahwa tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif. Jadi dari sini dapat kita lihat bahwa memang sebenarnya semua jenis tulisan itu  mempunyai tujuannya masing-masing.
Kemudian, tulisan itu mempunyai pengaruh yang cukup kuat. Kenapa begitu? Karena setiap tulisan itu mempunyai pesan yang tersirat maupn tersurat. Sehingga tulisan tersebut, secara perlahan-lahan akan mampu mengubah pola-pola pemikiran kita. seperti halnya beberapa penulis dunia yang mampu menularkan pemikirannya melalui sebuah tulisan. Misalnya, pada zaman dulu terjadi perang tulisan antara Grotius dan John Selden. Mereka saling mengemukakan pendapat tentang penggunaan wilayah laut yang berakhir dengan dalil bersama dalam sebuah tulisan yang berjudul De dominio maris desertasio. Yang kemudian tulisan ini menjadi salah satu hukum internasional tentang penggunaan wilayah laut. Kemudian salah satu fakta lainnya adalah tulisan dari salah seorang anggota IMZ (Institut Menejemen Zakat) tentang seorang anak kecil yang ingin bersekolah. Namun karena dia termasuk anak yang kurang beruntung. Maka ia pun tidak dapat menikmati bangku sekolahnya. Dan dengan gaya tulisan salah satu anggota IMZ tersebut mampu menggugah hati salah seorang bapak tua asal Jakarta. Bapak tua itu langsung menelpon si penulis, kemudian ia meminta untuk diantarkan ke rumah anak tersebut. Alhasil, anak tersebut disekolahkan oleh bapak tua itu.
Dari kisah ini membuktikan bahwa tulisan itu sungguh memberikan sebuah pengaruh yang sangat besar.
Salah satu contoh tulisan yang mengglobal dari Indonesia adalah tulisan Andrea Hirata telah terbit di 22 negara dalam 19 bahasa dan menuju 30 bahasa (Antara, 24 Juni 2012). Novel “Laskar Pelangi” atau “The Rainbow Troops” (dalam dunia internasional) mendapat sambutan hangat dari berbagai negara. Misalnya Australi menjadikan novel Laskar Pelangi ini sebagai salah satu objek kajian dalam studi sastra dan budaya di beberapa universitas di Australi (Centro One, 25 November 2012). Kemudian novel ini pun mendapat sambutan yang sangat hangat di Jerman (Antara, 24 Juni 2012).
Dari tulisan ini, Andrea Hirata mampu menyebarkan semangatnya untuk bersekolah. Sehingga memberikan inspirasi kepada setiap pembacanya. Dan dengan tulisan ini juga Andrea Hirata mampu menunjukkan semangat belajar yang ada di Indonesia ke dunia internasional. Semoga tulisannya mampu menunjukan keberadaan Indonesia di mata dunia.
Kemudian, nyambung dengan tulisan ke lima tentang cara mengglobalkan minat yang kita miliki. Disini saya akan menuliskan tentang cara mengglobalkan minat saya. Saya rasa karena minat saya adalah menulis, salah satu cara untuk membuat tulisan saya mengglobal adalah membuat sebuah tulisan saya itu menarik dimata dunia. Seperti halnya Andrea Hirata yang mampu mengglobalkan tulisannya tersebut. Saya juga akan membuat sebuah tulisan yang menarik, berbeda dari tulisan yang sebelumnya sehingga menimbulkan rasa penasaran untuk membacanya.
Karena motto saya adalah from local to global, maka tulisan-tulisan pertama yang saya terbitkan itu selalu bersifat realita. Hal itu bertujuan untuk membuka  hati para pejabat atas nama rakyat, yang terkadang bukannya mementingkan rakyatnya malah mementingkan dirinya. Kemudian tulisan ini juga mempunyai solusinya tersendiri. Maksudnya setiap tulisan yang saya buat itu selalu berakhir dengan sebuah resolusi yang ditawarkan untuk pemerintah. Biasanya tulisan ini saya terbitkan di media berita pemerintahan yang bersifat online. Karena sekarang sudah berbasis online.
Kemudian tulisan yang selanjutnya itu adalah berupa cerpen-cerpen yang ditujukan untuk menyadarkan atau membukakan mata hati rakyat terhadap keadaan indonesia yang sesungguhnya. Beberapa cerpen saya itu sudah terbit di media cetak (penerbit seruni), media massa (Koran Ibu) dan media online (blog pribadi).
Dan yang terakhir (yang sedang saya kerjakan) adalah menulis beberapa novel inspiratif yang mampu menggugah dunia dan mampu meletakkan Indonesia dimata mereka. Novel ini masih dalam proses. Dan tulisan ini akan saya jadikan sebagai soft power untuk perkembangan negara Indonesia di dunia Internasional.
Setelah tulisan itu berhasil menjadi sebuah tulisan yang mengglobal, maka saya akan mendirikan sebuah komunitas penulis dunia yang bertujuan untuk saling bertukar pikiran demi kepentingan dunia, khususnya Indonesia.

Sumber :
N.N,.(2012). Laskar Pelangi disambut pecinta film Brazil. Available from: http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/laskar-pelangi-disambut-pecinta-film-brazil [Accessed 23 November 2012].
Sugiyanto, Juni (2012). Seri belajar menulis darimana kita. Available from: http://www.idjunay.com/2012/08/seri-belajar-menulis-darimana-kita.html [Accessed 20 November 2012].

The Wonderful of dreams



Apa kalian percaya dengan mimpi?
Mimpi yang tak sekedar mimpi, akan tetapi sebuah mimpi yang berhubungan dengan sesuatu yang ingin kalian capai atau raih di masa yang akan datang. Mimpi yang bukan hanya berangan-angan. Akan tetapi mimpi yang disertai dengan usaha untuk mencapainya. Entah itu menjadi seorang dokter, guru, pengusaha, diplomat, dan lain segalanya. Tak hanya itu, mimpi juga bisa berupa suatu keinginan untuk menjelajahi suatu negara ataupun memiliki sesuatu, apapun itu.
Bagi sebagian orang, bermimpi mungkin hanya sebagai pengharapan yang kosong. Ya, tentu saja kosong kalau kita tidak melakukan sesuatu untuk mencapainya. Karena tidak mungkin hal yang kita inginkan itu datang dengan sendirinya.
Sebenarnya, tingkah laku yang kita lakukan itu didasari oleh kepercayaan kita pada hal tersebut. Jika kita percaya bahwa mimpi kita akan terwujud, maka pola tingkah laku kita pun akan sesuai dengan yang kita inginkan. Istilahnya, kerangka pikir kita akan membentuk pola tingkah laku kita. Misalnya, kita percaya bahwa pelajaran matematika itu sulit, maka ketika belajar kita akan merasa sulit. Kemudian ketika kita percaya bahwa sebenarnya surga itu ada, maka kita akan berbondong-bondong untuk berbuat kebaikan karena kita percaya adanya surga.
Begitupun dengan negara. Ketika suatu negara itu percaya bahwa dia merupakan negara yang maju. Maka mereka akan berpikiran layaknya orang-orang yang maju kemudian mereka selalu berinovasi agar mereka terus menjadi yang paling maju. Berbeda dengan sebuah negara yang berpikir bahwa mereka tidak akan mampu untuk mengejar ketertinggalan mereka, maka niscaya mereka tidak akan pernah bisa untuk mengejar ketertinggalan mereka. Karena pemikiran mereka sudah terdoktrin bahwa sesungguhnya mereka itu tidak bisa mengejar ketertinggalan mereka, hingga akhirnya mereka pun berleha-leha dan  tidak pernah menghargai waktu.
Bermimpi menjadi negara yang maju mungkin tidak ada salahnya kan? Dalam hal ini berarti si pemimpin negara harus mampu membuat semua rakyatnya termotivasi untuk bangkit lebih jauh dan berkembang. Ibarat kita ingin mengubah “buah” dari suatu pohon. Jika buah itu jelek, maka kita harus melihat akarnya terlebih dahulu. Apakah akarnya sudah diberikan nutrisi yang baik atau tidak? Jika akarnya sudah diberikan nutrisi yang baik maka ia akan menghasilkan buah yang baik pula.  Dalam buku In Environment and Society: Human Perspectives on Environment Studies karya Charles Harper, untuk mengubah pertumbuhan ekonomi suatu negara perlu pengubahan dari individunya terlebih dahulu. Jika individunya sudah kaya, maka negara kitapun akan kaya. Dan begitupun sebaliknya, ketika individu itu miskin, maka negara itu juga akan menjadi miskin.
Intinya, jika kita percaya bahwa kita bisa maka pasti bisa!

Sri Maryati (170210110011)
Minat : Mimpi dilihat dari pandangan religic

Saintific Knowledge


Saintific Knowledge
Epistemologi
Untuk dapat memahami bagaimana saintific knowledge ini dilihat dari sudut pandang epistemology. Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan epistemology. Epsitemologi atau teori pengetahuan, menurut Yuyun Suriasumantri, membahas secara mendalam proses kita dalam memperoleh suatu pengetahuan dimana ilmu itu merupakan suatu pengetahuan yang telah mengalami suatu proses yaitu melalui metode keilmuan (Suriasumatri 2001, p.9).
Lalu bagaimana cara kita memperoleh scientific knowledge? Seperti yang telah di bahas sebelumnya bahwa scientitif knowledge merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memiliki sifat rasional dan sistematis. Maka cara untuk mendapatkan sciencetific knowledge ini mudah untuk kita ketahui karena scientific knowledge ini hampir lolos dan memenuhi semua metode keilmuan. Metode keilmuan ini merupakan penggabungan antara pendekatan rasionalisme yang menekankan pada cara dan pola berfikir manusia dengan pendekatan empirisme yang menekankan bahwa pengetahuan itu harus diperoleh melalui pengalaman (Suriasumantri 2001, p. 10-12), juga kekuatan logika induktif dan deduktif dan teori-teori kebenaran seperti koherensi, korespondensi dan pragmatik.
Pendekatan rasionalisme memberikan kontribusi dengan memberikan kerangka pemikiran yang koheren dan logis. Sedangkan pendekatan empirisme berkontribusi dalam pembuktian atau untuk memastikan kebenaran suatu ilmu tersebut. Hal ini karena jika kita mengungkapakan sebuah hipotesis atau teori tanpa di dukung oleh hasil uji empirismenya, maka hipotesis itu hanya akan dianggap sebagai dugaan semata. Oleh karena itu kemudian hipotesis tersebut harus di uji kebenarannya secara empiris. Dan jika hipotesis tersebut didukung oleh fakta-fakta empirisnya, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis tersebut benar secara keilmuwan, begitupun sebaliknya. (Suriasumantri 2001, p.12)
Kemudian logika dedukitif membantu kita untuk menarik hal-hal khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Sebaliknya logikan induktif membantu kita untuk menarik hal-hal umum dari hal-hal yang bersifat khusus. Kemudian korepondensi dapat membantu dalam menemukan pernyataan yang sesuai dengan kenyataan atau tidak, koherensi dapat membantu dalam menemukan pernyataan yang konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar dan sebagainya. Semua proses tersebut memiliki hubungan yang dinamis dan tidak bersifat berdiri sendiri namun juga tidak terpaku pada urutan logis tertentu.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa scientific knowledge dapat diketahui melalui beberapan tahapan metode keilmuwan seperti:
1.    penemuan dan perumusan suatu permasalahan
2.    perumusan dan pengajuan hipotesis berdasarkan rasionallisme
3.    pendeduksian hipotesis
4.    pengujian kebenaran hipotesis secara empiris, (Suriasumatri 2001, p. 105-109), dan dapat ditambahkan dengan
5.    penarikan kesimpulan dari hasil pengujian tersebut apakah hipotesis tersebut benar secara keilmuwan atau tidak
Pengujian kebenaran atau tidaknya suatu ilmu ini dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan menggunakan metode verifikasi atau falsifikasi. Metode verifikasi ini merupakan metode yang menguji kebenaran suatu teori atau hipotesis melalui benarnya. Sedangkan falsifikasi, yang dikembangkan oleh Karl Pouper, merupakan suatu metode untuk membuktikan suatu kebenaran melalui salahnya. Kedua metode ini akan dibahas lebih lanjut di dalam metodologi scientific knowledge. ??? (yang ini kalau aku salah artiin edit aja supaya nyambung sama bahasan selanjutnya) [Heni Sugihartini 170210110005]
Referensi
Suriasumantri, Jujun S, 2001, Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hlm 1–35; 105–109.

Maksimalisasi SDA dalam Negeri


Nama              : Sri Maryati
NPM               : 170210110011
Kelas               : A
Mata kuliah   : Filsafat Ilmu

Maksimalisasi SDA dalam Negeri
Ditengah kemajuan ekonomi yang saling bersaing, seharusnya negara Indonesia pun ikut serta dalam persaingan tersebut. Pasalnya, banyak sekali potensi negara kita yang mampu untuk dijadikan bahan persaingan dengan negara lain. Misalnya aneka ragam kerajinan dari tempurung kelapa serta briketnya.
Karena negara kita merupakan salah satu negara yang termasuk produsen kelapa paling banyak. Maka kita seharusnya mampu menggunakan peluang tersebut. Apalagi jika kita melihat kebutuhan internasional yang sangat melimpah terhadap bahan bakar minyak tersebut, maka peluang itu berubah menjadi sebuah peluang yang benar-benar besar. Sebagai duta kampus, saya rasa kepekaan mahasiswa terhadap inovasi itu masih kurang. Mereka hanya dipenuhi dengan teori-teori yang mengkontsruk pemikiran mereka sehingga kurang mampu untuk out of the box.  Untuk itu, maka perlu diadakannya suatu  program khusus untuk menemukan serta mengasah passion mereka. Sehingga selain mengasah tingkat kreativitas mereka, juga membentuk sebuah spesialisasi yang baik dalam berbagai bidang.   
Kemudian jika saya melihatnya dari kacamata masyarakat, maka saya akan menyayangkan sekali kebijakan pemerintah yang dengan begitu mudahnya mengekspor bahan-bahan mentah Indonesia ke luar negeri. Seharusnya disini pemerintah berupaya agar memaksimalkan Sumber Daya Alam yang kita punya. Karena dengan begitu, tidak akan ada lagi masyarakat yang miskin.
Berarti tugas pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah mencerdaskan masyarakatnya secara menyeluruh. Dan disamping penyeluruhan pendidikan ini, masyarakat yang dianggap sudah mempunyai pengetahuan yang tinggi juga berupaya untuk memaksimalkan Sumber Daya Alam yang kita miliki. Dan untuk menyeimbanginya, kita juga perlu meningkatkan berbagai produksi di bidang lainnya (yang non SDA). Sehingga, ketika pendidikan sudah menyeluruh, mereka tidak usah membangun dari awal. Akan tetapi mereka hanya tinggal menyempurnakannya dengan inovasi-inovasi baru yang lebih maju.  
Dan terakhir, jika saya lihat sebagai duta bangsa. Maka apa salahnya jika kita belajar dari negeri lain. Atau bekerja sama dengan negera lain untuk membantu meningkatkan produsen di negara kita. Dengan begitu kita akan menjadi sebuah negara yang maju secara perlahan.
Ngamaksimalkeun SDA nagara
Ditengah-tengah kamajuan ekonomi anu terus silih saing, geus kuduna atuh nagara Indonesia teh ilubiung dina acara pasaing-saing eta. Saestuna pangabisa nu dipikaboga dina hal Sumber Daya Alam urang teh loba pisan. Misalna rupa-rupa karajinan tina batok kalapa atawa arengna. Eta teh mangrupa salah sahiji potensi Sumber Daya Alam anu bisa dijual nepi ka ranah Internasional.
Terus, kulantaran nagara urang mangrupakeun salah sahiji nagara anu kaasup produsen kalapa anu loba, mangka urang kudu bisa ngagunakeun kasempetan eta pikeun ningkatkeun ekonomi urang. Komo deui lamun urang ninggali kana kabutuhan internasional pikeun minyak eta. Kasempetan eta teh barobah jadi kasempetan anu bener-bener gede pisan. Salaku wawakil kampus, simkuring ngarasa yenta kapekaan mahasiswa kana inovasi teh masih kurang. Maranehna ngan saukur dipinuhan ku teori-teori anu ngabentuk pamikiran maranehanana, nepika kurang mampu pikeun kaluar tina pamikiran anu geus aya. Kusabab kitu, matak perlu diayakeun program khusus pikeun neangan passion sarta ngasah passion maranehna. Sabab lain ngan saukur ningkatkeun kreativitas hungkul, tapi oge ngabentuk spesialisasi anu alus dina rupa-rupa bidang.
Terus, lamun sikuring nilik tina kacamata masarakat, maka simkuring bakal manghanjakalkeun pisan kawijaksanaan pamarentah anu sakitu gampangna ngekspor bahan-bahan atah Indonesia ka luar. Kuduna, pamarentah teh usaha pikeun ngamaksimalkeun Sumber Daya Alam anu kuurang dipikaboga eta. Sabab lamun kitu, moal aya deui kamiskinan di nagara urang.
Panungtung, lamun simkuring jadi wawakil nagara. Mangka naon salahna lamun urang diajar ti nagara sejen. Atawa rerejeungan jeung nagara sejen pikeun ningkatkeun produsen di nagara urang. Ku kituna urang bakal bisa jadi nagara anu maju, saeutik-saeutik.



しぜん のうりょく の 中 が 最大 しています。
けいざい の はってん させる の 中 で、 インドネシア は 従う しなければなりませんね。たくさん 私達 の お国のりょく は 競争 の ざいりょう に なります。たとえば、いろいろな やしのみ など の 有益 です。
私達 の お国 は たくさん やしのみ の せいさん ですから、 私達 は きかい が つかなければ なりません。いつ の 私達 は インターナシオナル ひつや が みったら、これ は 大きい の きかい でしょう。こてい の しせつ するい、私 は 大学 の びんかんな に あたらし の はっけん あまり を みません。彼女たち は 理論 に 詰まります。 彼女たち の かんがえ ため に きょうかい です。 これ ので、 とくべつ の フログラム が あらなければ なりません。パッシオン に そうぐう します。彼女たち の そうぞうりょうく が みがく まで です。いい の せんもんか の 中 に ひろい が なす です。
それから、 私 は 社会 の めがね に みったら、 けんめい は インドネシア の みずく の ざいりょう が ゆふつ へ しますので、 私 は せいふ の けんめい を おしみまして。 この けんめい は 私達 の しぜん のりょうく が きょうくだい しなければ なりません ので、びんぼう な の しゃかい が ありません。
さいご、みんぞく の しせつ が みったら、私達 は こくがい から べきょうしなければ なりません。あるいわ、 国外 と いっしょうに しごと しませうので、 私達 の こく は ゆっくり すすみみして。

けんめい の 責務 の まず は  ぜんぶ の しゃかい が かいばつ しなければ なりません。この びょうど きょういく の そば に、りこうな しゃかい は べつ の きうだいな に せいさん が あげまなければ なりません。きょういく の ぜんぶ の わかる とき は 彼女たち は たちあがる こと が はじめ から です。でもう、彼女たち は はっけん の かんぺき する たった です。

Tujuan, Aktivitas, Peran dan Fungsi Organisasi Internasional Menurut Clive Archer


Tujuan dan Aktivitas Organisasi Internasional
            Setiap Organisasi pasti berdiri dengan tujuan dan aktivitas yang telah direncanakannya. Tidak mungkin ada organisasi yang didirikan tanpa tujuan. Karena dengan begitu berarti aktivitas atau kegiatannya pun tidak terarah, tidak mempunyai tujuan tertentu, tidak mempunyai hal yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.
            Begitupun dengan Organisasi Internasional. Organisasi Internasional didirikan pasti dengan suatu tujuan tertentu. Sehingga aktivitasnya pun mengacu pada tujuan yang ingin mereka capai. Didalam buku Clive Archer yang berjudul International Organization, dikatakan bahwa tujuan   Organisasi Internasional bisa sangat umum dan luas ataupun lebih spesifik. Begitu juga dengan aktivitasnya yang pasti berkenaan dengan tujuan organisasi yang telah diterapkan sebelumnya.
            Kemudian dikatakan juga bahwa ketika kita menganalisa tentang tujuan dari organisasi internasional, maka kita juga harus mempertimbangkan hubungan seperti apa yang mungkin terjadi antar anggota. Berikut ada beberapa kemungkinan dalam hal ini. Diantaranya adalah :
1.      Kooperatif
Bisa saja Organisasi Internasional ini menciptakan suatu hubungan yang baik, tentunya bersifat co-operative antar anggota. Hubungan ini dapat tercipta melalui berbagai hal. Salah satunya adalah perdagangan dan sosial. Sebagai contoh, European Union. Seperti yang kita ketahui bahwa European Union itu merupakan sebuah Organisasi Internasional yang anggotanya adalah negara-negara yang ada di Eropa.
Tujuan dari European Union ini adalah untuk membantu perekonomian negara-negara anggota European Community pasca Perang Dunia II dan sekaligus sebagai salah satu upaya untuk meredam rivalitas antar negara-negara di kawasan Eropa sehingga bisa mencegah terjadinya perang yang berdampak buruk terhadap kehidupan, terutama di dalam bidang perekonomian[1]. Sehingga dengan tujuan yang satu ini menimbulkan sebuah kegiatan dalam bentuk kerja sama. Karena yang termasuk kawasan Eropa itu bukan hanya Inggris, Jerman, Polandia, Belanda. Akan tetapi Itali, Romania, Irlandia, Islandia dan negara-negara yang termasuk kawasan Eropa juga merupakan wilayah Eropa. Sehingga mereka bekerja sama dalam membangun perekonomian mereka.
Begitupun dalam bidang sosial. Biasanya ketika ada bencana alam di suatu negara, maka Organisasi tersebut akan memberikan bantuan pada negara tersebut kemudian melakukan kerja sama dengan anggota-anggotanya.

2.      Konflik
Kemungkinan yang kedua adalah mencegah atau meminimalisir terjadinya konflik dengan kerjasama, sehingga menimbulkan rasa saling menghormati terhadap kepentingan nasional negara masing-masing.
Misalnya dalam Uni Eropa yang sudah disebutkan tadi, karena adanya kerjasama diantara anggota, maka mereka akan saling menghormati. Dengan demikian, hal ini dimungkinkan untuk menjaga dan meminimalisir konflik yang terjadi diantara mereka. karena kerja sama ini akan menimbulkan rasa hormat diantara negara-negara anggotanya.

3.      Konfrotasi
Setelah dijaga serta diminimalisir oleh kerja sama, namun ternyata Organisasi Internasional ini masih tetap saja merangsang terjadinya konflik. Sehingga timbullah kemungkinan ketiga ini, yaitu konfrotasi.



Peran dan Fungsi Umum Organisasi Internasional
Selain mempunyai tujuan serta aktivitas, Organisasi Internasional juga mempunyai peranan dan fungsi. Dalam buku Pengantar Hubungan Internasional, Bennt mengatakan bahwa fungsi dari organisasi internasional itu adalah :
1.      Menyediakan hal-hal yang dibutuhkan bagi kerjasama yang dilakukan antar negara dimana kerjasama itu menghasilkan keuntungan yang besar bagi seluruh bangsa.
2.      Menyediakan banyak saluran-saluran komunikasi antar pemerintah yang dilakukan antar pemerintah sehingga ide-ide dapat bersatu ketika masalah muncul ke permukaan.
Kemudian, selain fungsi ada juga peran dari Organisasi Internasional. Menurut Perwita dan Yani dalam buku Pengantar Ilmu Hubungan Internasional  dikatakan bahwa peranan Organisasi Internasional dalam hubungan internasional saat ini telah diakui karena keberhasilannya dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh suatu negara, kehadiran organisasi internasional mencerminkan kebutuhan manusia untuk bekerjasama, sekaligus sebagai sarana untuk menangani masalah-masalah yang timbul melalui kerjasama.
Kemudian peranan dapat diartikan sebagai orientasi atau konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam orisi sosialnya. Dengan peranan tersebut, para pelaku individu atau organisasi akan berperilaku sesuai dengan harapan orang maupun lingkungannya. Dalam hal ini peranan mejalankan konsep melayani untuk menghubungkan harapan-harapan yang terpola dari orang lain atau konsep lingkungan dengan hubungan dan pola yang menyusun struktur sosial (Perwita,dkk., 2005: 31).

Setiap organisasi internasional memiliki fungsi dan peran masing-masing sesuai dengan tujuan organisasi internasional tersebut. peran organisasi internasional dapat diaktegorikan kedalam tiga kategori[2] :

1.      Sebagai instrumen
Organisasi internasional digunakan untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan politik  luar negerinya. Suatu instrumen menunjukan tujuannya apabila memperlihatkan kegunaannya dalam periode tertentu. Biasanya terjadi pada intergovernmental organizations. Dimana anggota-anggotanya merupakan negara berdaulat yang dapat membatasi tindakan-tindakan organisasi internasional. Sedangkan pada non governmental organizations tindakannya mencerminkan perilaku dari anggotanya yang berupa kelompok perdagangan, organisasi bisnis, partai politik, atau kelompok gereja.

2.      Sebagai Arena
Organisasi internasional merupakan tempat bertemu anggota-anggotanya untuk membicarakan dan membahas masalah-masalah yang dihadapi. Organisasi internasional menyediakan tempat-tempat pertemuan bagi para anggota untuk berkumpul berama-sama untuk berdiskusi, berdebat, bekerjasama, maupun saling berbeda pendapat. Organisasi internasioal menyediakan kesempatan bagi para anggotanya untuk lebih meningkatkan pandangan serta usul dalam suatu forum politik dimana hal seperti ini tidak dapat diperoleh dalam diplomasi bilateral.

3.      Sebagai aktor independen.
Organisasi internasional dapat membuat keputusan-keputudan sendiri tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan atau paksaan dari luar organisasi. Sejak tahun 1960-an terdapat buktu-bukti bahwa sejumlah entitas termasuk organisasi internasional dapat mempengaruhi kejadian-kejadian dunia. bila ha ini terjadi, entitas-entitas tersebut menjadi aktor dalam arena internasional dan saingan bagi negara. kemampuan entitas tersebut dalam beroperasi sebagai aktor internasional dan transnasional dapat dibuktikan bkarena mengidentifikasi diri dan kepentingannya melalui badan-badan koorporasi, bukan melalui negara.

Sedangkan menurut Archer, organisasi internasional mempunyai tiga peran penting dalam world politic. Pertama, organisasi internasional digunakan oleh negara-negara  sebagai instrumen dari kebijakan luar negerinya dimana hal ini sesuai dengan pandangan state centric. Kedua, organisasi internasional dimanfaatkan untuk memodifikasi atau mengatur tingkah laku negara-negara. ketiga, organisasi internasional adalah sebagai aktor yang dapat bertindak sesuai dengan kemauannya, sehingga dapat dilihat apakah organisasi internasional tersebut otonom atau tidak .



[1] Fajar (2012). Sejarah Terbentuknya Uni Eropa. Available from : http://nederindo.com/sejarah-terbentuknya-uni-eropa.html [Accessed at November 06th 2012].
[2] Perwita dan Yani (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Rosda. Hal. 95-97.