Doktrin stimson merupakan salah satu doktrin yang
dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Henry Lewis Stimson,
sebagai bentuk penolakan atas pendudukan Jepang ke Manchuria atau Mancuria. Mancuria
merupakan sebuah kota yang terletak di bagian barat Jepang, disebelah utara
Korea dan termasuk wilayah negara Cina. Kota ini direbut oleh Jepang dan
memaksakan untuk berdirinya negara boneka Jepang yang bernama Manchukuko.
Alasannya adalah Manchuria merupakan sumber lahan penghasilan bahan mentah dan
sumber daya alam yang menjadi kunci penting dalam perkembangan ekonomi Jepang.
Kemudian Mancuria juga menawarkan wilayahnya yang luas yang akan mampu
mengakomodasi ledakan populasi penduduk Jepang. Maka dari itu, Jepang
menggunakan latar belakang itu untuk menginvasi Jepang dengan tujuan untuk
berkompetisi dengan kekuatan geopolitik Amerika Serikat, Uni Soviet dan banyak
negara lainnya. Pada saat itu, Jepang mendirikan negara paksaannya dengan
paksa, dengan mengganti namanya menjadi Mancuko. Kemudian ia juga melanggar
perjanjian perdamaian paris 1928, yaitu perjanjian tentang pengakhiran perang.
Kasus ini menempatkan Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat pada keadaan yang sangat sulit. Hingga akhirnya ia menuliskan nota
identik kepada Jepang dan cina. Yang berkata bahwa Amerika Serikat tidak akan
pernah memberikan pengakuan terhadap kedaulatan wilayah yang didapatkan dengan
cara invansi atau tidak sah. Doktrin Stimson ini juga disebut sebagai “doctrin
of non-recognition”. Dimana doktrin tersebut ditujukan untuk wilayah yang
diperoleh secara tidak sah. Doktrin ini berbunyi “Negara-negara tidak akan
mengakui suatu wilayah yang diperoleh melalui cara-cara yang tidak damai atau
cara-cara abnormal atau pemilikan suatu wilayah yang didapat dengan menggunakan
angkatan bersenjata” (pasal 3 anti War Pact of non agression and
Concilliation). Dengan kata lain, doktin ini pada dasarnya menolak diakuinya
suatu negara yang terbentuk akibat penggunaan kekerasan dan pelanggaran terhadap
perjanjian-perjanjian yang ada. Doktrin ini juga didukung oleh Inggris dan
Perancis.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri menganggap bahwa
hal tersebut memang sudah menjadi tugasnya untuk memberitahukan Kekaisaran
Jepang dan Pemerintahan Republik cina bahwa pihak Amerika tidak bisa mengakui
legalitas setiap situasi de facto dan juga Amerika tidak berminat untuk
mengakui kesepakatan yang ditandatangani antara pemerintah-pemerintah yang
dapat mengganggu hak perjanjian di Amerika Serikat atau warga negara di Cina.
Kemudian dampak dari adanya doktrin stimson ini
adalah Jepang gagal membentuk negara boneka baru bernama manchuko. Hal ini
terkait dengan syarat pembentukan negara secara de jure atau pengakuan secara
hukum dan diplomatik oleh negara lain dengan tindakan paksaan Jepang dalam
pembentukan negara serta pemerintahan baru tersebut. Awalnya Jepang juga
mengkritik bahwa doktrin tersebut dianggap sebagai doktrin yang ingin
menjauhkan Jepang. Sehingga ia tidak bisa mendirikan negara boneka. Kemudian ia
juga merasa terasingkan, akhirnya ia keluar dari LBB dan membentuk kekuatan
baru untuk balas dendam. Depresi Jepang ini dimanfaatkan oleh negara
sekitarnya, yaitu Uni Soviet untuk melancarkan aksi penyerbuannya ke Jepang dan
merebut daerah jajahan Jepang.
Manfaat dari adanya doktrin Stimson ini adalah
sekarang doktrin stimson banyak digunakan atau dijadikan bahan acuan dalam
mengatasi krisis-krisis terutama yang berhubungan dengan pengakuan suatu
wilayah, negara atau situasi baru di dunia. kemudian non-recognition policy ini juga berkontribusi terhadap perkembangan
studi hukum internasional dalam teori pengakuan. Dimana doktrin ini dapat
dikatakan sudah menjadi salah satu norma dalam hukum internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar