Rabu, 12 September 2012

Filsafat Ilmu


Hmm... Belajar Filsafat itu ternyata menyenangkan juga ya? Terlebih sejak dulu aku sering uji pemikirang dengan teman-teman se Pesantrenku. Ya, ya... Meski aku baru pertama kali belajar filsafat dan baru satu kali pertemuan, tapi ternyata si bapaknya kemarin mengeluarkan aura yang bagus, sehingga timbul rasa suka pada jumpa pertama.. acieee kayak apa aja ya?he
Nah, ini sebagian resume perkuliahan pertama kemarin.


Filsafat Ilmu, secara etimologis filsafat itu berasal dari kata filo dan sofi. Filo itu bisa berarti cinta (interpretif), menggemari, menyukai dan lain sebagainya. Sedangkan sofi itu adalah kebijakan, kearifan, berfikir, menggunakan logika, kebenaran. 
Nah, jadi filsafat itu like as a mencintai kebenaran/mencari kebenaran/gemar berfikir, senang berfikir, dll.
Namun ternyata berfikir itu juga ada batasannya. Misalnya, ketika seseorang ditanya "Apakah Tuhan itu ada?", ia menjawab "Ya, ia ada". Kemudian ia ditanya lagi "Pernahkan anda bertemu denganNya?"  
"Belum"
"Lalu, kenapa anda mengatakan bahwa Tuhan itu ada?"
"Ya, tapi pokoknya saya percaya bahwa Tuhan itu ada"
"Iya, tapi bisa anda tunjukan kepada saya wujud Tuhan itu seperti apa?"
Kemudian orang yang ditanya itu terdiam tidak menjawab hal apapu. Nah, disinilah batas pemikiran manusia. 
Jadi filsafat itu bisa juga digambarkan bagi orang-orang yang gemar berfikir, ia berusaha untuk mencari tahu apa yang ia tidak ketahui. Terus saja mencari sampai keakar-akarnya. Dan ternyata filsafat juga membuat kita berfikir lebih bijak. Misalnya, ada seorang laki-laki yang diputuskan oleh pacarnya. Kemudian ia bertanya-tanya "Kenapa cewenya itu memutuskan hubungannya?" Padahal tidak ada sesuatu hal yang membuat kami bertengkar atau apapun. Apakah ia sudah tidak mencintainya lagi, atau bagaimana. Nah, karena filsafat itu juga bisa berarti menyukai kebijakan. Maka bisa saja si laki-laki ini menggunakan pikirannya dengan bijak dalam menanggapi permasalahannya tersebut. "Ya, mungkin semua ini karena saya yang terlalu sibuk dengan perkuliahan. Atau mungkin karena saya yang kurang perhatian sama dia?" Atau.. lainnya.

Kemudian filsafat itu bisa juga diartikan sebagai pandangan hidup.  Atau pandangan kita terhadap sesuatu. Misalnya, dalam sebuah iklan itu disebutkan bahwa life start here. Nah, dari kalimat tersebut ada sebagian orang yang menyebut bahwa hidup itu ya mulai sejak dini, disinilah mereka harus diberikan gizi yang cukup agar kelak mereka bisa tumbuh dengan baik serta menjadi seseorang. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa hidup itu adalah sekarang dan masa depan. Jangan lihat ke belakang, tapi lihatlah ke depan. Dan jadikanlah pengalaman itu sebagai pelajaran yang sangat berharga. Dengan begitu, kita bisa memperbaiki sesuatu yang dahulu dirasa kurang. 

Hmm... kita kan tadi sudah berbicara tentang filsafatnya. Nah sekarang kita masuk ke ilmu nya. Supaya kita bisa memahami apa itu filsafat ilmu?
Ilmu itu merupakan suatu pengetahuan yang khusus karena menggunakan cara-cara ilmiah. Nah, dalam itu terdapat 3 unsur. 
  1. logika
  2. empiris
  3. rasio
Ilmu juga ada scope-nya masing-masing. Misalnya, Jurusan  Hubungan Internasional. Hubungan Internasional itu mempelajari tentang politik, ekonomi, pembangunan internasional, hukum internasional, hukum diplomatik dan konsuler, dll. Hal itu dilakukan karena jurusan hubungan internasional itu kan nantinya akan menjadi seorang diplomat yang akan melakukan diplomasi dengan negara-negara lain. Maka dari itu, ia harus mengerti tentang semua hal yang berhubungan dengan dunia internasional. Nah, itu kan jika kita pikir secara logika. Kemudian empirisnya dimana? Ya tentu saja dalam praktek-praktek seorang diplomat yang memang sudah benar menjadi diplomat itu memang seperti itu kan? Dan hal ini pun tentunya bersifat rasional.
Nah, seandainya sesuatu itu tidak empiris, maka hal itu tidak bisa disebut dengan ilmu. 
Kemudian empirisme juga memiliki sebuah batasan. Misalnya, jika kita ditanyakan mengenai jin, "Apakah kita pernah bertemu dengan jin?" Misalnya seseorang menjawab belum. "Lalu bagaimana anda bisa percaya bahwa jin itu memang ada?" Ia hanya duduk terdiam.he Atau misalnya  ditanya "Apakah kalian tahu apa yang akan terjadi besok?" jawabnya pasti tidak kan? Nah, itu juga merupakan bataasan kita dalam berfikir.
Tapi, kecuali orang-orang yang mampu menembus dimensi dunia lain. Mungkin mereka akan mampu untuk melihat para jin. Kemudian orang-orang yang mempunyai indera ke enam pun akan mampu untuk melihat apa yang akan terjadi besok.

Hmm... segitu deh resume perkuliahannya. Sebenarnya banyak sih, tapi intinya adalah seperti itu. Mungkin teman-teman juga bisa menyimpulkan sendiri apa itu ilmu filsafat.
Nah, kalo ada yang kurang mohon di kritik dan kasih sarannya ya... Supaya tulisan ini tidak menyesatkan orang lain yang membacanya. 
Danke :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar