Metamorfosis
cantik dari Norwegia? Apa maksudnya?
Jika
melihat judul diatas, mungkin sebagian orang akan mengerutkan dahinya karena
terlihat sedikit aneh atau mungkin penasaran. Sebenarnya apa yang dimaksudkan
dengan metamorfosis diatas? Biasanya yang bermetamorfosis itu adalah kupu-kupu
kan? Nah, apakah mungkin yang dimaksud metamorfosis diatas itu adalah
metamorfosis kupu-kupu cantik di Norwegia atau apa?
Sebenarnya
yang dimaksud dengan “Cerita Metamorfosis Cantik dari Norwegia” ini adalah
cerita perkembangan atau pembangunan yang dilakukan oleh Norwegia pasca perang
dunia ke-2. Layaknya kupu-kupu, Norwegia pun bermetamorfosis dari negara yang
biasa menjadi negara yang luar biasa seperti sekarang ini. Norwegia termasuk
kedalam salah satu negara bahagia dari 9 negara lainnya. Jadi strategi
pembangunan seperti apa yang dilakukan oleh Norwegia pasca perang dunia 2,
hingga mampu menjadi salah satu negara berbahagia? Ternyata, sebelum ia berubah
menjadi kupu-kupu yang cantik, ia selalu memperhatikan keadaannya secara
keseluruhan. Tanpa ada satu hal pun yang ia lupakan. Tumbuh bersama, majupun
bersama. Dan yang paling diperhatikan oleh negara ini adalah kesejahteraan
masyarakatnya. Dengan mengembangkan perindustrian, Norwegia berhasil membuat
masyarakatnya merasa cukup dengan apa yang sekarang mereka miliki. Apalagi
sekarang Norwegia dibilang sebagai negara yang berbahagia. Kenapa?
Nah,
sebelum menuju pada pembahasan yang lebih jauh, mari kita kenali dulu
metamorfosis seekor kupu-kupu. Jika dilihat dari sejarahnya, kupu-kupu itu
berasal dari sebutir telur kemudian berubah menjadi seekor ulat. Bentuknya
menggelikan atau bahkan menakutkan membuat semua orang merinding jika
melihatnya. Biasanya, ulat hanya hidup di dedaunan, ranting atau pohon untuk
sekedar mencari makan. Dan seandainya tidak beruntung, ia akan dimangsa oleh
predatornya. Kemudian, setelah beberapa lama ia hidup menjadi seekor ulat dan
lulus untuk hidup, ia akan mencari tempat yang aman kemudian berubah menjadi
kepongpong dan akhirnya berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Strategi
hidup yang dilakukan oleh seekor ulat ini menentukan cantik atau tidaknya
kehidupan ia selanjutnya.
Begitupun
dengan Norwegia. Norwegia berkembang sedikit demi sedikit. Dari asalnya mereka
berburu saja kemudian mulai berkembang sekitar abad ke 5 atau 6. Pada abad
tersebut, masyarakat Norwegia berpindah dari awalnya berburu menjadi bertani
serta beternak. Hal itu dilakukan karena adanya sebuah perkembangan pemikiran.
Mereka merasa lelah dengan terus berburu sehingga mereka berpikir untuk membuat
makanan mereka sendiri. Alhasil, merekapun beralih ke pertanian dan peternakan.
Pertanian, banyak kita temui di daerah Norwegia bagian Selatan. Namun tidak
semua tanaman bisa ditanam disana. Karena keadaan tanah yang tipis, dingin
serta daerah pegunungan, maka tanaman yang dapat ditanam disana itu adalah
berupa biji-bijian. Sedangkan di bagian
Barat, kebanyakan beternak.
Kemudian
pada tahun 1900-an, Norwegia sudah masuk ke ranah industri. Yang dimulai
melalui pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik (Norwegia, n.d.) dan berbagai industri lainnya. Norwegia sangat
memanfaatkan Sumber Daya Alam sebagai sumber ekonomi mereka. Kebiasaan berburu
masyarakat Norwegia yang kreatif pun membawa mereka menjadi seorang masyarakat
kreatif yang selalu mengembangkan pikirannya. Sehingga pada tahun tersebut
mereka berpikir untuk mengembangkan Sumber Daya Alamnya. Kemudian Ekspor dan
impor pun mulai di kembangkan lebih jauh.
Menurut
data dari European Route of Industrial Herritage, Norwegia juga mulai
memperkenalkan industri baru yang murah untuk di produksi (ERIH, n.d.).
Misalnya, elektrokimia dan electrometallurgy. Selain dari itu, produk lain
seperti karbida, seng, timah, baja, ferosilikon dan pupuk pun mulai diproduksi.
Norwegia juga mulai memperketat pertambangan. Karena mereka pikir, pertambangan
juga sangat berpengaruh bagi kemajuan sebuah negara.
Sekitar
akhir tahun 1960-an, industri minyak (perminyakan) mulai berkembang di
Norwegia. Namun ketika krisis minyak yang melanda mereka pada tahun 1973,
perhatian masyarakat internasional mulai beralih pada energi yang bisa
diperbaharui (Norwegia, n.d.). Energi yang dapat diperbaharui di Norwegia
adalah tenaga ombak, tenaga angin, pompa panas, dan bentuk baru dari bioenergy
lainnya. Hingga akhirnya, pada tahun 1975 Norwegia menjadi salah satu negara
pengekspor minyak dan gas.
Selain
itu, peningkatan yang cukup besar dalam sektor pertanian dan peternakan juga
terjadi pasca perang dunia tersebut. Tanaman yang paling terkemuka pada tahun
1998 adalah sereal. Terutama Barley, gandum dan kentang yang mencapai 400.320
ton. Kemudian dari peternakan ada 2,5 juta domba, 998.400 sapi dan 768.400 babi
(1998) (National Encyclopedia, n.d.).
Dengan begitu, Norwegia kembali meningkatkan kerjasama perdagangan
dengan beberapa negara lain.
Berarti
Norwegia tidak terlalu kelabakan dalam menangani perekonomian pasca perang
dunia ke dua. Karena mereka sudah mulai berkembang sebelum perang dunia ke dua.
Meski banyak halangan, pada saat itu Norwegia tidak berhenti berpikir dan
berinovasi menghadapi kondisi dunia yang seperti itu. Bahkan menurut data di European Route of
Industrial Herritage, pertambangan di negara ini pun menjadi hal yang
sangat penting bagi kemajuan ekonomi mereka (ERIH, n.d.).
Alhasil,
pendapatan perkapita Norwegia pun selalu berkembang ketika ia mengalami
kegagalan. Bahkan sampai hari ini pendapatan per kapita Norwegia itu mencapai
sekitar US$ 52.946, yaitu sekitar 510 juta lebih (Aneh di Dunia, 2012). Pendidikan
dan pelayanan kesehatannya sangat bagus, kemudian standar hidup yang baik
menyebabkan angka harapan hidup yang lebih baik juga.
Demikianlah
metamorfosis baik yang dilakukan oleh Norwegia sehingga bisa dikatakan sebagai
negara yang bahagia dan termasuk salah satu negara terkaya di dunia. Mereka
menjadikan kesejahteraan dari penduduknya sendiri sebagai fokus utama dalam
pembangunan dari negara mereka.
Tidak
ada fasilitas khusus, sambutan khusus serta hal-hal khusus lainnya yang
dilakukan untuk seorang pejabat Norwegia. Yang mereka pikir hanyalah bagaimana
caranya supaya mereka semua dapat menjadi sebuah negara yang sejahtera. Tidak
ada pengangguran serta kemiskinan. Karena jika warga negara mereka miskin, maka
mereka pun akan berpikiran pendek karena tidak mendapat pendidikan yang tinggi
serta tindakan kriminalpun tak dapat dielakkan lagi.
Menurut
Charles Harper dalam buku Environment and society: Human Perspective on
Environment Studies, yang mengatakan bahwa suatu negara dapat dikatakan
sebagai negara yang maju ketika individu dari negara tersebut sejahtera. Kemudian
ada juga yang mengatakan bahwa sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara
maju jika Human Development index-nya termasuk ke dalam kategori high
level. HDI tersebut dapat dilihat dari besarnya angka harapan hidup,
tingkat pendidikan, standar hidup, kesejahteraan, pelayanan kesehatan, dan lain
sebagainya. Dan Norwegia sekarang sudah memenuhi standar dari HDI tersebut.
Tingkat kesejahteraannya baik, angka harapannya pun tinggi, tingkat
pengangguran rendah, pendidikan yang baik, pelayanan publik yang baik, dan lain
sebagainya.
Bagaimana?
Cantik tidak metamorfosisnya?
Norwegia negara maju dan makmur di Eropa
BalasHapusinfo menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com
BalasHapus