Senin, 10 Desember 2012

Saintific Knowledge


Saintific Knowledge
Epistemologi
Untuk dapat memahami bagaimana saintific knowledge ini dilihat dari sudut pandang epistemology. Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan epistemology. Epsitemologi atau teori pengetahuan, menurut Yuyun Suriasumantri, membahas secara mendalam proses kita dalam memperoleh suatu pengetahuan dimana ilmu itu merupakan suatu pengetahuan yang telah mengalami suatu proses yaitu melalui metode keilmuan (Suriasumatri 2001, p.9).
Lalu bagaimana cara kita memperoleh scientific knowledge? Seperti yang telah di bahas sebelumnya bahwa scientitif knowledge merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memiliki sifat rasional dan sistematis. Maka cara untuk mendapatkan sciencetific knowledge ini mudah untuk kita ketahui karena scientific knowledge ini hampir lolos dan memenuhi semua metode keilmuan. Metode keilmuan ini merupakan penggabungan antara pendekatan rasionalisme yang menekankan pada cara dan pola berfikir manusia dengan pendekatan empirisme yang menekankan bahwa pengetahuan itu harus diperoleh melalui pengalaman (Suriasumantri 2001, p. 10-12), juga kekuatan logika induktif dan deduktif dan teori-teori kebenaran seperti koherensi, korespondensi dan pragmatik.
Pendekatan rasionalisme memberikan kontribusi dengan memberikan kerangka pemikiran yang koheren dan logis. Sedangkan pendekatan empirisme berkontribusi dalam pembuktian atau untuk memastikan kebenaran suatu ilmu tersebut. Hal ini karena jika kita mengungkapakan sebuah hipotesis atau teori tanpa di dukung oleh hasil uji empirismenya, maka hipotesis itu hanya akan dianggap sebagai dugaan semata. Oleh karena itu kemudian hipotesis tersebut harus di uji kebenarannya secara empiris. Dan jika hipotesis tersebut didukung oleh fakta-fakta empirisnya, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis tersebut benar secara keilmuwan, begitupun sebaliknya. (Suriasumantri 2001, p.12)
Kemudian logika dedukitif membantu kita untuk menarik hal-hal khusus dari hal-hal yang bersifat umum. Sebaliknya logikan induktif membantu kita untuk menarik hal-hal umum dari hal-hal yang bersifat khusus. Kemudian korepondensi dapat membantu dalam menemukan pernyataan yang sesuai dengan kenyataan atau tidak, koherensi dapat membantu dalam menemukan pernyataan yang konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar dan sebagainya. Semua proses tersebut memiliki hubungan yang dinamis dan tidak bersifat berdiri sendiri namun juga tidak terpaku pada urutan logis tertentu.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa scientific knowledge dapat diketahui melalui beberapan tahapan metode keilmuwan seperti:
1.    penemuan dan perumusan suatu permasalahan
2.    perumusan dan pengajuan hipotesis berdasarkan rasionallisme
3.    pendeduksian hipotesis
4.    pengujian kebenaran hipotesis secara empiris, (Suriasumatri 2001, p. 105-109), dan dapat ditambahkan dengan
5.    penarikan kesimpulan dari hasil pengujian tersebut apakah hipotesis tersebut benar secara keilmuwan atau tidak
Pengujian kebenaran atau tidaknya suatu ilmu ini dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan menggunakan metode verifikasi atau falsifikasi. Metode verifikasi ini merupakan metode yang menguji kebenaran suatu teori atau hipotesis melalui benarnya. Sedangkan falsifikasi, yang dikembangkan oleh Karl Pouper, merupakan suatu metode untuk membuktikan suatu kebenaran melalui salahnya. Kedua metode ini akan dibahas lebih lanjut di dalam metodologi scientific knowledge. ??? (yang ini kalau aku salah artiin edit aja supaya nyambung sama bahasan selanjutnya) [Heni Sugihartini 170210110005]
Referensi
Suriasumantri, Jujun S, 2001, Ilmu dalam Perspektif: Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Hlm 1–35; 105–109.

1 komentar:

  1. El Yucateco - Casino - Mapyro
    El Yucateco - Casino. 878 S Las Vegas 파주 출장안마 Blvd. Las Vegas, NV 89109. Directions 시흥 출장샵 · 의정부 출장샵 (702) 770-3750. Call Now · More 양주 출장마사지 Info. Hours, Accepts Credit 화성 출장안마 Cards, Accepts

    BalasHapus