Apa kalian percaya dengan mimpi?
Mimpi yang tak sekedar mimpi, akan tetapi sebuah mimpi yang
berhubungan dengan sesuatu yang ingin kalian capai atau raih di masa yang akan
datang. Mimpi yang bukan hanya berangan-angan. Akan tetapi mimpi yang disertai
dengan usaha untuk mencapainya. Entah itu menjadi seorang dokter, guru,
pengusaha, diplomat, dan lain segalanya. Tak hanya itu, mimpi juga bisa berupa
suatu keinginan untuk menjelajahi suatu negara ataupun memiliki sesuatu, apapun
itu.
Bagi sebagian orang, bermimpi mungkin hanya sebagai pengharapan
yang kosong. Ya, tentu saja kosong kalau kita tidak melakukan sesuatu untuk
mencapainya. Karena tidak mungkin hal yang kita inginkan itu datang dengan
sendirinya.
Sebenarnya, tingkah laku yang kita lakukan itu didasari oleh
kepercayaan kita pada hal tersebut. Jika kita percaya bahwa mimpi kita akan
terwujud, maka pola tingkah laku kita pun akan sesuai dengan yang kita
inginkan. Istilahnya, kerangka pikir kita akan membentuk pola tingkah laku
kita. Misalnya, kita percaya bahwa pelajaran matematika itu sulit, maka ketika
belajar kita akan merasa sulit. Kemudian ketika kita percaya bahwa sebenarnya
surga itu ada, maka kita akan berbondong-bondong untuk berbuat kebaikan karena
kita percaya adanya surga.
Begitupun dengan negara. Ketika suatu negara itu percaya bahwa dia
merupakan negara yang maju. Maka mereka akan berpikiran layaknya orang-orang
yang maju kemudian mereka selalu berinovasi agar mereka terus menjadi yang
paling maju. Berbeda dengan sebuah negara yang berpikir bahwa mereka tidak akan
mampu untuk mengejar ketertinggalan mereka, maka niscaya mereka tidak akan
pernah bisa untuk mengejar ketertinggalan mereka. Karena pemikiran mereka sudah
terdoktrin bahwa sesungguhnya mereka itu tidak bisa mengejar ketertinggalan
mereka, hingga akhirnya mereka pun berleha-leha dan tidak pernah menghargai waktu.
Bermimpi menjadi negara yang maju mungkin tidak ada salahnya kan?
Dalam hal ini berarti si pemimpin negara harus mampu membuat semua rakyatnya
termotivasi untuk bangkit lebih jauh dan berkembang. Ibarat kita ingin mengubah
“buah” dari suatu pohon. Jika buah itu jelek, maka kita harus melihat akarnya
terlebih dahulu. Apakah akarnya sudah diberikan nutrisi yang baik atau tidak? Jika
akarnya sudah diberikan nutrisi yang baik maka ia akan menghasilkan buah yang
baik pula. Dalam buku In Environment and Society: Human
Perspectives on Environment Studies karya Charles Harper, untuk
mengubah pertumbuhan ekonomi suatu negara perlu pengubahan dari individunya
terlebih dahulu. Jika individunya sudah kaya, maka negara kitapun akan kaya.
Dan begitupun sebaliknya, ketika individu itu miskin, maka negara itu juga akan
menjadi miskin.
Intinya, jika kita percaya bahwa kita bisa maka pasti bisa!
Sri Maryati (170210110011)
Minat : Mimpi dilihat dari pandangan religic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar