Jumat, 15 Maret 2013

Pengaruh Globalisasi terhadap Politik dan Ekonomi


Globalisasi dan Politik

Kata globalisasi hari ini sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga masyarakat. Bahkan mungkin anak kecilpun sudah mengetahui kata globalisasi. Karena tak jarang kata itu bermunculan di kancah media apapun.
Pengertian dari globalisasi itu sendiri adalah menyebarnya unsur-unsur atau elemen baru dalam berbagai aspek kehidupan, terutama segala informasi yang berhubungan dengan komunikasi massa . Selain itu, globalisasi juga dapat diartikan sebagai proses integrasi ekonomi, politik, sosial, dan budaya ke dalam konstelasi pos nasional dimana suatu komunitas menghadapi kekuatan dan tantangan dari dinamika konstelasi tersebut (Habermas, 2001). Kemudian Appadurai Arjun juga mengatakan bahwa efek dari ambiguitas dari globalisasi telah memunculkan suatu “etnisitas baru” khususnya dalam masyarakat trans-nasional yang menantang kondisi-kondisi maupun praktek politik di suatu negara. Misalnya melalui kemunculan komunitas politik trans-nasional seperti international-NGO atau perjuangan politik kelompok diaspora .
 Globalisasi terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya yaitu :
1.    Meningkatnya kebutuhan manusia akan pengetahuan global
2.    Meningkatnya hal-hal yang berhubungan dengan etos kerja beserta persaingannya secara global
3.    Adanya asumsi mengenai kemandirian suatu negara mengenai aspek kehidupan bangsa dan negaranya, terutama di bidang ekonomi, politik, dan budaya.
4.    Semakin tingginya tingkat pengetahuan manusia mengenai teknologi dan sistem informasi.
Dari hal-hal tersebut, tentu saja kita dapat melihat secara sekilas bahwa dengan adanya beberapa hal diatas tersebut, tentu saja globalisasi itu juga saling berpengaruh atau saling memiliki interdependensi satu sama lain.
Disatu sisi, kita dapat melihat bahwa politik bisa saja mengurung semuanya. Misalnya, dengan semakin tingginya pengetahuan manusia mengenai teknologi dan sistem informasi, maka itu berarti bahwa manusia yang mempunyai pengetahuan tinggi itu lambat laun ketika pengetahuannya makin bertambah, maka kepentingan politiklah yang akan mengarungi kehidupannya untuk menguasai dunia. Sehingga dapat kita katakan bahwa semakin berkembangnya zaman, maka semakin besar pula penyebaran komunikasi yang dilakukan secara global.
Selain politik mempengaruhi globalisasi, globalisasipun disini dapat mempengaruhi sistem politik di berbagai negara.
Contohnya adalah dampak dari keanggotaan negara Uni Eropa. Spanyol sebagai negara anggota harus mau membagi kekuasaan badan legislatifnya dalam menetapkan hukum dan konstitusi menurut standar Uni Eropa. Padahal, jika dilihat skupnya, ini merupakan urusan dalam negeri Spanyol. Apalagi mengenai konstitusi sebagai dasar hukum sebuah negara .
Dalam buku The Globalization of World Politics Fifth Edition dikatakan bahwa globalisasi masa kini adalah sebuah proses multidimensi yang tidak merata dan asimetris. Yang dimaksud dengan globalisasi asimetrin adalah keadaan ketika banyaknya kegiatan, yang mewujudkan sebuah keadaan geografis yang tidak merata dan sering menjadi sumber konflik dan kekerasan maupun kerjasama dan harmoni dalam berbagai permasalahan dunia. Banyak yang berpendapat bahwa globalisasi masa kini memberikan sebuah tantangan mendasar pada gambaran kenegaraan berdaulat yang ideal dalam Perjanjian Wesphalia, sekaligus mengubah tatanan dunia.
Dalam hal ini, ada beberapa macam sisi positif dan negatif dari globalisasi dalam bidang politik. Yaitu, negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi.
Dillihat dari pemaparan diatas, maka dapat kita katakan bahwa dalam setiap kegiatan globalisasi maka didalam hal itu pula lah terdapat kepentingan politik. Misalnya, dengan melakukan kerja sama antar negara maka disengaja atau tidak, negara tersebut tidak akan mau melakukan kegiatan kerjasama kalau misalnya tidak ada keuntungan bagi negara mereka. Apalagi, salah satu faktor yang menyebabkan terlahirnya globalisasi itu adalah meningkatnya kehidupan manusia. Dengan hal tersebut, manusia itu sendiri berpikir bagaimana caranya supaya mereka dapat memenuhi kebutuhannya itu. Dari sana, maka didapatlah sebuah solusi untuk meingkatkan kerja sama atau hubungan dengan negara lain yang mampu memberikan atau memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Dengan demikian, muncullah berbagai saingan dalam bidang etos kerja. Karena globalisasi ini menuntut kreatifitas kita, maka secara tidak langsung kita pun telah meningkatkan etos kerja kita demi persaingan internasional atau bahkan global.

Globalisasi dan Ekonomi

Selanjutnya adalah globalisasi ekonomi. Anne Ahira, mengatakan bahwa globalisasi dapat berwujud kebudayaan, ilmu pengetahuan dan globalisasi ekonomi. Dimana globalisasi ekonomi itu merupakan suatu keadaan ekonomi global dimana kegiatan perekonomian bersifat terbuka tanpa adanya batas-batas teritorial, maupun kewilayahan antar daerah satu dengan daerah yang lain . Ada juga yang mengatakan bahwa globalisasi ekonomi merupakan suatu proses ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa .
Bentuk dari globalisasi ekonomi salah satunya adalah pasar bebas. Dengan adanya globalisasi, para pelaku ekonomi dituntut untuk semakin kreatif menciptakan produk. Tanpa adanya pengembangan produk, sudah pasti produk mereka tidak akan bisa laku dipasaran. Terlebih sejak CAFTA (China-Asia Free Trade Association) diberlakukan, barang-barang dari China mulai membaniri pasar indonesia. Tidak hanya bentuk serta tampilan produk yang menarik, namun juga harga yang ditawarkan sangat murah bila dibandingkan dengan produk-produk buatan Indonesia.
Dalam kegiatan apapun, nampaknya terdapat dampak positif dan dampak negatif, begitu pula dengan globalisasi. Dampak positif dan negatif dari globalisasi ekonomi antara lain :
1.    Produksi global dapat ditingkatkan
2.    Meningkatnya kesejahteraan masyarakat suatu negara
3.    Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4.    Menghambat pertumbuhan sektor industri
5.    Memperburuk neraca pembayaran
6.    Sektor keuangan semakin tidak stabil
Globalisasi juga mempunyai implikasi bagi penjualan dan pajak cukai, khususnya pada produk dengan nilai tinggi tetapi sedikit berat atau volume seperti parfum, barang elektronik, dan perhiasan. Kemungkinan meningkatkan popularitas belanja lintas batas, penggunaan internet, surat dan telepon-order belanja, dan sejenisnya, telah meletakkan langit-langit diatas penjualan dan tarif cukai diperdagangkan semacam itu.


Sumber :
Anne Ahira (n.d.) Pengaruh Globalisasi Terhadap Politik : globalisasi vs. Nasionalisasi. Available from : http://www.anneahira.com/pengaruh-globalisasi-terhadap-politik.htm
Pudjio S. Dkk (2012) Globalisasi Dalam Perspektif Politik. Available from : http://psantoso-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-63787-Umum-Globalisasi%20dalam%20Perspektif%20Politik.html
Anne Ahira (n.d.) Pengaruh Globalisasi Terhadap Politik : globalisasi vs. Nasionalisasi. Available from : http://www.anneahira.com/pengaruh-globalisasi-terhadap-politik.htm
Anne Ahira (n.d) Proses Menuju Era Globalisasi Ekonomi. Available from : http://www.anneahira.com/globalisasi-ekonomi.htm diunduh pada tanggal 05 Maret 2013.
Faris Rifqi Ihsan (2012) Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya bagi Indonesia. Available from : http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/01/globalisasi-ekonomi-dan-dampaknya-bagi-indonesia-499927.html diakses pada tanggal 02 maret 2013).
http://carapedia.com/pengaruh_globalisasi_pada_perkembangan_ekonomi_indonesia_info2530.html
yuna sweet (2010) Dampak Globalisasi Terhadap Perekonomian. Available from: http://id.scribd.com/doc/44885969/Dampak-Globalisasi-Terhadap-Perekonomian. Diakses pada tanggal 3 maret 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar